IMPLEMENTASI PERAN AKTIF DALAM
PELAKSANAAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI BOALEMO PERIODE 2012 – 2016
MELALUI PEMILUKADA TAHUN 2011
(CATATAN LEPAS SEKRETARIAT PANWASLU BOALEMO)
OLEH : RAHMAT PAKAYA, S.IPem
AWAL SEBUAH KETERLIBATAN
Awalnya, aku berniat mendaftarkan diri
mengikuti seleksi calon anggota Panwaslu Kabupaten/Kota yang diselenggarakan
oleh Panwaslu Propinsi Gorontalo. Namun niat itu terhalang oleh ketentuan yang
dijadikan prasyarat oleh tim seleksi. Batas minimal umur yang ditetapkan
minimal 35 tahun. Syarat inilah yang menghadang keinginanku untuk mengikuti
seleksi.
Aku
tidak kecewa. Sebab aku masih bisa berharap pada seorang teman yang kebetulan memenuhi
ketentuan dan semua persyaratan seleksi. Perjuangan dan upaya temanku dalam
menggapai keinginannya untuk bertarung dalam seleksi akhirnya membuahkan hasil.
Temanku lolos seleksi. Bahkan dalam komposisi jabatan Panwaslu Boalemo dia
dipercaya sebagai ketua. Oy oy siapa dia ….?
Sebagai
teman, aku hanya bisa mensuport dan memotivasinya untuk dapat berbuat yang
terbaik dan menunjukan kepada pihak lain bahwa menjadi pelaku sejarah itu
tidaklah sesulit gambaran orang kebanyakan. Asal niat kita baik, tindakan kita
terjaga, maka catatan sejarah akan mengukir jasa dan pamrih kita dengan torehan
tinta emas. Betul kali ye ?
MERUMUSKAN TIM KERJA
Malam menjelang pukul 20.00 Wita tepatnya
tanggal 7 Juni 2011, Aku ditemui oleh ketua Panwaslu Boalemo sdr. Amir Kum.
Yang bersangkutan menyodorkan sebuah tawaran yang sebenarnya lebih tepat
disebut permohonan bantuan persahabatan. Aku dimintai kesediaan untuk bergabung
diPanwaslu Boalemo. Kebersamaan kami dalam dunia pengadaan barang jasa selama
kurang lebih 6 tahun merupakan rujukan ikatan emosional yang melandasi persetujuanku
menerima tawaran sang ketua. Namun dengan syarat jika aku direstui oleh
pimpinanku di Inspektorat Boalemo, maka aku harus diberikan keleluasaan untuk
mengajak beberapa orang rekan kerja untuk membantu tugasku dilingkungan
sekretariat Panwaslu Boalemo.
Mulailah
sang ketua merumuskan beberapa nama diatas kertas kosong untuk diusulkan ke
Pemerintah Daerah. Satu demi satu nama ditulis. Dengan berbagai pertimbangan
dan kalkulasi-kalkulasi politik mewarnai deretan nama yang coba dibongkar
pasang. Alhasil, 15 nama final masuk bursa usulannnya sang ketua.
Keesokan
harinya, aku diminta bantuan oleh ketua mengkomunikasikan usulan permintaan
pengisian sekretariat panwaslu ke pemerintah daerah. Pejabat daerah yang
pertama kutemui adalah Kepala Inspektorat Boalemo. Respon positif mengalir. Aku diperintahkan oleh Inspektur
segera menemui ibu Sekertaris Daerah untuk menyampaikan surat ketua panwas.
Mungkin
karena lagi mujur, ibu sekda yang aku cari kebetulan sementara memimpin rapat
persiapan penjemputan piala adipura di ruang pola kantor bupati. Dan lebih
beruntung lagi, ditempat itu hadir kepala BKD Diklat bpk. Drs. Musafir Bempah. Singkat karlota, hanya dalam hitungan 3
jam Surat Perintah Penugasan (SPP) 13 orang PNS yang diperbantukan ke Sekretariat
Panwaslu Boalemo sudah ditanda tangani oleh sekda atas nama bupati. Pada
tahapan ini kontribusi peran dua orang rekan kerja harus disebut yakni Agusparman Nahu (Staf BKD-Diklat) dan Mohamad Kadir (Staf Inspektorat), turut
mempengaruhi proses percepatan penerbitan SPP.
MENYULAP RUMAH TEMAN MENJADI SEKRETARIAT
Seharusnya
banyak orang diberi tahu, mengapa pengisian sekretariat panwaslu boalemo kesannya
seperti kejar tayang. Bukan tidak beralasan, langkah cepat ini ditempuh dalam
kaitan evaluasi kesiapan Sekretariat Panwaslu Kabupaten/Kota oleh Panwaslu
Propinsi Gorontalo serta kunjungan kerja Komisi I DPRD Propinsi Gorontalo pada
tanggal 9 Juni 2011.
Bukan
hanya SPP yang dipacu. Kesiapan kantor sekretariat pun disiapkan dalam hitungan
jam. Belum lagi pemenuhan terhadap sarana dan prasarana kerja penunjang
kesekretariatan. Semua dipersiapkan dengan pola gerak cepat. Berkat bantuan
seorang teman yang aku sebut namamya MUKRI Kadji, rela meminjamkan rumahnya
dijadikan kantor sementara waktu, kamipun menyulap ruangan ruangan rumahnya
menjadi sebuah kantor sekretariat panwaslu Kabupaten Boalemo.
Sarana
kerja berupa meja kursi dan seperangkat computer PC kami pinjam dari instansi
asal kami berkerja. Sekali lagi bantuan dari Kepala Inspektorat Boalemo sangat
kami apresiasi dalam hal menyetujui peminjaman sarana kerja yang dibutuhkan
oleh Panwaslu Boalemo. Dan yang menarik untuk diungkapkan pada bagian ini
adalah hasil kunjungan kerja komisi I DPRD Propinsi Gorontalo yang begitu kaget
dan seakan tidak percaya dengan kesiapan Sekretariat Panwaslu Boalemo yang
sudah terbentuk lengkap dengan persoinil kesekretariatan serta sudah siap
dengan sarana kerja penunjang kesekretariatan.
Kesan yang tidak beda juga ditunjukan oleh Tim Panwaslu Propinsi
Gorontalo yang dipimpin langsung oleh Ketuanya bpk. Abubakar Mopangga, SH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar