Rabu, 22 Februari 2012

MEREKAM JEJAK DEMOKRASI Pilkada Boalemo 2011


IMPLEMENTASI PERAN AKTIF DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI BOALEMO PERIODE 2012 – 2016 MELALUI PEMILUKADA TAHUN  2011

(CATATAN LEPAS SEKRETARIAT PANWASLU BOALEMO)  
OLEH : RAHMAT PAKAYA, S.IPem

AWAL SEBUAH KETERLIBATAN
       Awalnya, aku berniat mendaftarkan diri mengikuti seleksi calon anggota Panwaslu Kabupaten/Kota yang diselenggarakan oleh Panwaslu Propinsi Gorontalo. Namun niat itu terhalang oleh ketentuan yang dijadikan prasyarat oleh tim seleksi. Batas minimal umur yang ditetapkan minimal 35 tahun. Syarat inilah yang menghadang keinginanku untuk mengikuti seleksi.
       Aku tidak kecewa. Sebab aku masih bisa berharap pada seorang teman yang kebetulan memenuhi ketentuan dan semua persyaratan seleksi. Perjuangan dan upaya temanku dalam menggapai keinginannya untuk bertarung dalam seleksi akhirnya membuahkan hasil. Temanku lolos seleksi. Bahkan dalam komposisi jabatan Panwaslu Boalemo dia dipercaya sebagai ketua. Oy oy siapa dia ….?
       Sebagai teman, aku hanya bisa mensuport dan memotivasinya untuk dapat berbuat yang terbaik dan menunjukan kepada pihak lain bahwa menjadi pelaku sejarah itu tidaklah sesulit gambaran orang kebanyakan. Asal niat kita baik, tindakan kita terjaga, maka catatan sejarah akan mengukir jasa dan pamrih kita dengan torehan tinta emas. Betul kali ye ?
        
MERUMUSKAN TIM KERJA
       Malam menjelang pukul 20.00 Wita tepatnya tanggal 7 Juni 2011, Aku ditemui oleh ketua Panwaslu Boalemo sdr. Amir Kum. Yang bersangkutan menyodorkan sebuah tawaran yang sebenarnya lebih tepat disebut permohonan bantuan persahabatan. Aku dimintai kesediaan untuk bergabung diPanwaslu Boalemo. Kebersamaan kami dalam dunia pengadaan barang jasa selama kurang lebih 6 tahun merupakan rujukan ikatan emosional yang melandasi persetujuanku menerima tawaran sang ketua. Namun dengan syarat jika aku direstui oleh pimpinanku di Inspektorat Boalemo, maka aku harus diberikan keleluasaan untuk mengajak beberapa orang rekan kerja untuk membantu tugasku dilingkungan sekretariat Panwaslu Boalemo.
      

       Mulailah sang ketua merumuskan beberapa nama diatas kertas kosong untuk diusulkan ke Pemerintah Daerah. Satu demi satu nama ditulis. Dengan berbagai pertimbangan dan kalkulasi-kalkulasi politik mewarnai deretan nama yang coba dibongkar pasang. Alhasil, 15 nama final masuk bursa usulannnya sang ketua.
       Keesokan harinya, aku diminta bantuan oleh ketua mengkomunikasikan usulan permintaan pengisian sekretariat panwaslu ke pemerintah daerah. Pejabat daerah yang pertama kutemui adalah Kepala Inspektorat Boalemo. Respon positif  mengalir. Aku diperintahkan oleh Inspektur segera menemui ibu Sekertaris Daerah untuk menyampaikan surat ketua panwas.
       Mungkin karena lagi mujur, ibu sekda yang aku cari kebetulan sementara memimpin rapat persiapan penjemputan piala adipura di ruang pola kantor bupati. Dan lebih beruntung lagi, ditempat itu hadir kepala BKD Diklat bpk. Drs. Musafir Bempah. Singkat karlota, hanya dalam hitungan 3 jam Surat Perintah Penugasan (SPP) 13 orang PNS yang diperbantukan ke Sekretariat Panwaslu Boalemo sudah ditanda tangani oleh sekda atas nama bupati. Pada tahapan ini kontribusi peran dua orang rekan kerja harus disebut yakni Agusparman Nahu (Staf BKD-Diklat) dan Mohamad Kadir (Staf Inspektorat), turut mempengaruhi proses percepatan penerbitan SPP.

MENYULAP RUMAH TEMAN MENJADI SEKRETARIAT
       Seharusnya banyak orang diberi tahu, mengapa pengisian sekretariat panwaslu boalemo kesannya seperti kejar tayang. Bukan tidak beralasan, langkah cepat ini ditempuh dalam kaitan evaluasi kesiapan Sekretariat Panwaslu Kabupaten/Kota oleh Panwaslu Propinsi Gorontalo serta kunjungan kerja Komisi I DPRD Propinsi Gorontalo pada tanggal 9 Juni 2011.
       Bukan hanya SPP yang dipacu. Kesiapan kantor sekretariat pun disiapkan dalam hitungan jam. Belum lagi pemenuhan terhadap sarana dan prasarana kerja penunjang kesekretariatan. Semua dipersiapkan dengan pola gerak cepat. Berkat bantuan seorang teman yang aku sebut namamya MUKRI Kadji, rela meminjamkan rumahnya dijadikan kantor sementara waktu, kamipun menyulap ruangan ruangan rumahnya menjadi sebuah kantor sekretariat panwaslu Kabupaten Boalemo.   
       Sarana kerja berupa meja kursi dan seperangkat computer PC kami pinjam dari instansi asal kami berkerja. Sekali lagi bantuan dari Kepala Inspektorat Boalemo sangat kami apresiasi dalam hal menyetujui peminjaman sarana kerja yang dibutuhkan oleh Panwaslu Boalemo. Dan yang menarik untuk diungkapkan pada bagian ini adalah hasil kunjungan kerja komisi I DPRD Propinsi Gorontalo yang begitu kaget dan seakan tidak percaya dengan kesiapan Sekretariat Panwaslu Boalemo yang sudah terbentuk lengkap dengan persoinil kesekretariatan serta sudah siap dengan sarana kerja penunjang kesekretariatan.
          Kesan yang tidak beda juga ditunjukan oleh Tim Panwaslu Propinsi Gorontalo yang dipimpin langsung oleh Ketuanya bpk. Abubakar Mopangga, SH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar